Ace Maxs Mengenyahkan Penyakit Tanpa Rasa Pahit

width=398
Image Source: tokoherbal123.com

Hadirnya minuman kesehatan berlabel Ace Max’s kian memudahkan kita mengambil manfaat dari sari kulit manggis dan ekstrak daun sirsak. Dikemas dalam satu botol dengan rasa yang lebih ‘sopan’ di lidah menjadikan minuman kesehatan ini memudarkan image pahit dari sebuah obat herbal.

Mungkin sebagian orang kurang yakin jika kulit manggis yang rasanya pahit ternyata menyimpan khasiat luar biasa. Bukan hanya daging buahnya saja yang bermanfaat bagi tubuh kulitnya pun jangan dilupakan begitu saja. Kandungan zat antioksidan yang sangat tinggi diklaim para ahli paling tinggi diantara buah-buah lainnya. Hal ini dikarenakan kulit manggis mengandung senyawa xanthon yaitu zat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Senyawa ini memiliki sifat antikanker, anti peradangan, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, antidiabetes dan meningkatkan sistem imun tubuh. Sama halnya dengan daun sirsak yang memiliki sifat antikanker.  Senyawa yang terkandung dalam sirsak antara lain adalah alkaloid, flavonoid, saponin, steroid/ triterpenoid dan asetogenin. Daun sirsak dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit kanker.

Senyawa acetogenins dalam daun sirsak terbukti bisa menghambat ATP (adenosina trifosfat) yang merupakan sumber energi untuk pertumbuhan kanker. Dengan menghambat sumber energinya, maka sel kanker tidak dapat tumbuh dan berkembang hingga akhirnya akan mati. Berbagai riset di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sel kanker payudara, usus, ovarium, prostat, paru-paru, liver, pankreas dan limpa mampu dibunuh oleh senyawa yang terdapat dalam daun sirsak tersebut.

Kedua bahan tersebut disatukan menjadi minuman kesehatan berlabel Ace Max’s ciptaan Hengki Gunawan dengan komposisi 80% sari kulit manggis dan 20% ekstrak daun sirsak. Ia mendapati khasiat dari kedua bahan tersebut sangat besar manfaatnya bagi tubuh. “Saking tingginya kandungan antioksidan dalam kedua bahan tersebut pengobatan kanker stadium lanjut pun bisa tuntas tanpa menjalani kemoterapi,” ungkap Hengki.

Minuman kesehatan ini murni hasil karya anak bangsa. Bahan bakunya diperoleh dari perkebunan lokal. Hanya saja jenis minuman atau obat berbahan dasar xanthon tadi diperkenalkan oleh perusahaan asing seolah-olah berasal dari luar negeri. “Sebetulnya bahan bakunya banyak terdapat di Indonesia namun penelitian dan teknologi pengembangannya lebih maju di luar negeri sehingga sari kulit manggis datang ke Indonesia dan diperkenalkan oleh perusahaan asing,” beber Hengki yang menggelontorkan dana hingga sembilan digit untuk mulai memproduksi Ace Max’s.

Ia menciptakan minuman kesehatan tersebut lantaran khasiat kulit manggis jika dibuat dalam bentuk tepung untuk dimasukkan kedalam kapsul akan sulit dikonsumsi. Sebab bagi yang menderita gangguan pencernanan, kandungan resin, tanin dan serat kasar yang kadarnya cukup tinggi dalam kulit manggis susah untuk dicerna tubuh. Begitupun dengan daun sirsak, rasanya yang pahit belum tentu diterima lidah. Namun jika sudah dalam bentuk minuman dengan sedikit penambahan madu dan ekstrak apel sebagai pemanis dan aroma tentu siapapun tidak akan sulit mengkonsumsinya.

“Khasiat kulit manggis dan daun sirsak saya harapkan dapat menyembuhkan penyakit dari berbagai kalangan usia. Jadi agar mudah dikonsumsi sebaiknya memang dibuat tidak berbentuk obat agar si pasien juga tidak merasa sebagai orang penyakitan,” terang Hengki.

Menurut Hengki selain sebagai obat minuman ini juga bisa sebagai pencegahan dan perawatan jadi masih tergolong aman dikonsumsi oleh orang yang sehat sekalipun. Bedanya hanya pada dosis dan aturan pakainya saja. Jika digunakan untuk pengobatan maka dosis yang dianjurkan adalah 3-5 kali sehari dengan takaran 35 ml atau setara dengan 2 sendok makan penuh sekali minum. Sementara jika dikonsumsi sebagai pencegahan dan perawatan cukup diminum 2 kali sehari dengan takaran yang sama. “Untuk pengobatan mesti dikonsumsi rutin hingga perubahan atau penyakit yang diderita sembuh. Untuk pencegahan dan perawatan dikonsumsi pada pagi hari sebagai penambah energi dan vitalitas serta malam hari sebelum tidur agar kualitas tidur lebih nyenyak,” papar Hengki.

Hengki tidak menyarankan minuman ini dikonsumsi oleh ibu hamil yang usia kandungannya di bawah 5 bulan. Sebab dikhawatirkan akan memengaruhi pertumbuhan janin yang menjadikan bayi saat lahir berukuran giant (raksasa). “Setelah lewat 5 bulan boleh mengonsumsi dengan syarat sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan dosis yang lebih sesuai. Dan juga tidak saya anjurkan untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun,” lanjut Hengki.

Masa kadaluwarsa Ace Max’s cukup lama sekitar satu tahun dalam keadaan tersegel. Sementara dalam keadaan sudah dibuka akan bertahan selama 1 minggu dan paling lama 1 bulan dalam lemari pendingin. “Tapi kalau dikonsumsi rutin seharusnya 5-10 hari sudah habis. Penyimpanannya memang dalam suhu kamar/ruangan namun akan lebih enak dikonsumsi dingin jadi disarankan untuk disimpan dalam kulkas,” tambah Hengki.

Produk karya Hengki ini sudah tersebar di kota-kota besar di Sumatera, Kalimantan, Jawa termasuk Jabodetabek. Hengki yang memproduksi minuman kesehatan sebanyak 200 botol per harinya ini memakai metode pemasaran MLM (Multi Level Marketing) agar lebih mudah memperkenalkan produk baru ini. Pasalnya tanpa penjelasan lebih detail mengenai keterangan produk konsumen akan kesulitan memahami khasiat dan aturan pakainya. “Ini kan produk baru jadi saya pikir cara yang paling tepat untuk memasarkannya tentu dengan metode MLM. Dengan demikian para member secara tidak langsung akan mengedukasi konsumen,” jelas Hengki.

Harga jualnya pun sedikit berbeda, Hengki menerapkan harga jual untuk member dan non-member. Bagi member dijual dengan harga Rp 185 ribu per botol dengan ukuran 350 ml. Sementara harga jual non-member Rp 222 ribu.

Hengki berharap dengan konsep MLM tersebut Ace Max’s akan dikenal hingga ke pelosok daerah di Indonesia. “Target ke depannya produk ini merebak di seluruh provinsi di Indonesia sehingga target go internasional  bisa tercapai. Saya penuhi dulu permintaan market lokal baru saya bidik market internasional,” kata Hengki mengukuhkan niatnya.

Tags

Share this on:

Related Post