Para pecinta batu mulia atau batu akik, pasti kebanyakan sudah paham betul tentang proses terbentuknya dan kandungan mineral yang terdapat dalam batu akik. Sebagian besar jenis batu akik yang kita gunakan , terbentuk dari proses alami yang memakan waktu sangat panjang. Semua batu mulia atau batu akik tersebut di bentuk dan diproses dari bahan mineral yang terkandung di bumi.

Salah satu batu akik yang sangat terkenal di Indonesia bahkan mancanegara adalah yang namanya batu satam. Kehebatan dan keunikan dari batu satam ini , bukan karena kandungan mineral ataupun warna yang terkandung di dalamnya. Tetapi batu satam ini merupakan batu yang berasal bukan dari bumi, tetapi berasal dari luar angkasa, yang jatuh kebumi berupa meteor, nah meteror yang tidak habis terbakar tersebut akhirnya jatuh permukaan bumi dan mengendap dalam waktu yang lama. Dan batu meteor ini lah yang sekarang di namakan batu satam.
Batu satam tidak sembarang bisa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Batu akik satam ini terdapat banyak di wilayah Belitung. Anugerah ini didapat ketika ratusan ribu tahun yang silam, pulau Belitung di hujani dengan benda langit berupa meteor, dan saat ini batu meteor atau batu satam tersebut menjadi buruan para kolektor batu baik dalam maupun luar negeri.
Dari asal usul nama satam, menurut kisah berasal dari bahasa China yaitu “Sa” artinya Pasir dan “Tam” artinya empedu, jadi batu satam bisa kita artikan dengan makna batu pasir empedu. Batu ini juga di kenal dengan nama billitonite, sebuah nama yang diberikan oleh seorang belanda bernama Ir.N. Wing Easton yang berarti batu dari pulau Belitung. Masyarakat Belitung sendiri terkadang menyebut batu satam ini dengan nama batu legam yang berarti batu hitam.
Karakter batu satam secara fisik berbentuk bulat lonjong, walaupun ada juga yang tak beraturan, ciri khas lainnya adalah pada permukaan batu terdapat goresan yang terukir alami akibat gesekan air di bawah permukaan air.
Walaupun batu satam atau batu meteor ini merupakan benda langit yang jatuh kebumi, bukan berarti keberadaan batu satam ini ada di permukaan bumi atau tanah. Mungkin di awal jatuhnya batu meteor ini berada di atas permukaan tanah, tetapi karena proses alam dan dalam jangka waktu yang sangat panjang, akhirnya batu satam ini tertimbun tanah dengan kedalam yang cukup dalam antara 5 sampai 50 meter. Jadi untuk mendapatkan batu satam tetap harus di lakukan proses penggalian atau penambangan.
Demikianlah ulasan kita tentang batu satam batu luar angkasa, semoga ini bisa menambah wawasan kita. Jika anda ingin memiliki batu satam ini anda bisa berkunjung kepulau Belitung, karena batu satam adalah salah satu souvenir khas Belitung, atau anda juga bisa membelinya secara online. Salam sukses untuk anda.