
Khasiat madu bagi kesehatan manusia sudah tidak perlu diragukan agi. Madu mengandung berbagai manfaat dan nutrisi yang baik bagi tubuh. Bahkan para ahli menyebutkan, madu merupakan antibiotik yang baik untuk memerangi bakteri dan virus dalam tubuh. Sementara itu di Indonesia, madu sering kali digunakan untuk berbagai macam pengobatan oleh masyarakat, salah satunya sebagai obat batuk. Pertanyaannya sekarang, bolehkah bayi kurang 1 tahun diberi madu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ibuhamil.info pada artikel kali ini akan membahas tentang boleh tidaknya bayi kurang 1 tahun diberi madu.
Meski baik untuk kesehatan tubuh manusia, pemberian madu pada bayi di bawah umur 1 tahun hingga saat ini masih diperdebatkan. Sebuah lembaga kesehatan dunia di Amerika menyebutkan pemberian madu pada bayi dibawah umur 1 tahun tidak diperkenankan. Sedangkan sebagian masyarakat masih menganggap sah-sah saja bayi kurang 1 tahun diberi madu.
Pemanis alami pada madu yang didapat dari lebah diduga mengandung spora Clostridium botulinum yang diperoleh lebah saat lebah mengambil makanan dari tumbuhan atau tanah. Spora Clostridium botulinum pada madu dapat bertahan hidup pada usus dan mengeluarkan racun botulinum.
Dengan sistem pencernaan orang dewasa yang memiliki tingkat keasaman cukup tinggi, maka senyawa botulinum ini tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena kada keasaman pada sistem pencernaan manusia dewasa dapat menghilangkan efek racun dari botulinum ini. Hanya saja hal ini akan berbeda pada bayi yang masih berada di bawah umur 1 tahun. Sistem pencernaan yang masih belum sempurna, serta kadar asam yang lemah pada usus bayi masih belum cukup kuat menangkan efek racun dari senyawa botulinum pada madu.
Adapun pada bayi lebih dari satuu tahun, pemberian madu sudah diperkenankan. Karena pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah cukup matang untuk mencerna madu dan menangkal racun botulinum, sehingga senyawa ini tidak dapat bertahan hidup dan berkembang biak pada usus bayi.
Bayi yang mengalami keracunan akibat senyawa botulinum yang dibawa oleh spora Clostidium botulinum ini disebut botulisme. Kondisi terparah pada kasus keracunan botulinum dapat berujung kematian. Gejala awal dari botulisme ditandai dengan sembelit, menurun tingkat kesadaran bayi, kesulitan menelan, pusing, dan sering menangis. Efek yang ditimbulkan bereaksi 8 sampai 36 jam setelah bayi mengkonsumsi madu.
Karena itu, bagi ibu yang sudah terlanjur memberikan madu pada bayi berumur kurang dari 1 taun perlu mengawasi dan memperhatikan mereka dalam kurun waktu tersebut. untuk lebih amannya, segera bawa anak ke dokter atau ahli medis lainnya. Sehingga ketika muncul gejala-gejala keracunan, dapat dilakukan penanganan medis sesegera mungkin.
Sebagai informasi tambahan, tidak semua madu mengandung racun botulinum. Banyak orang tua yang terbiasa memberikan madu pada anak-anak mereka meski umurnya masih belum mencapai 1 tahun, tapi tidak terjadi reaksi yang serius atau keracunan botulisme. Intensitas keracunan botulisme sendiri jarang terjadi. Namun hal ini tidak menutup kemungkin terjadi pada buah hati ibu. Untuk itu, ada baiknya jika ibu menghindari penyebab timbulnya penyakit sebelum penyakit tersebut mengancam buah hati ibu.
Demikian bunda ulasan tentang boleh atau tidaknya bayi kurang 1 tahun diberi madu. Semoga menjawab pertanyaan bunda selama ini yang akan memberikan madu untuk buah hatinya.