Cantik Klinik Sarapan Nutrisi, Restoran Khusus Nutrisi

width=663
Image Source: Travelingyuk.com

Tak bisa dihitung seberapa banyak usaha kuliner di suatu wilayah. Hal itu juga yang membuat pasarnya kian sempit. Persaingannya pun berdarah-darah. Lantas, mengapa Cantik Klinik Sarapan Nutrisi berjalan tanpa pesaing?

Usaha kuliner bermacam ragamnya. Mulai dari yang menawarkan camilan hingga restoran kelas atas  sangat gampang dijumpai. Umumnya mereka menarik pelanggan dengan keunggulannya masing-masing. Sebut saja kualitas rasa hingga yang lebih memuaskan hasrat lifestyle pengunjungnya. Namun keuntungan tak mudah direguk,  sebab harus bertempur dengan sengitnya persaingan.

Persaingan yang berdarah-darah, bahkan membuat sebagian usaha industri ini rontok. Padahal, dengan berjalan pelan saja di luar arena persaingan, usaha bisa melenggang mulus sampai ke tujuan meraup untung. Untuk itulah, restoran berlabel Cantik Klinik Sarapan Nutrisi tak menawarkan pilihan sarapan yang biasanya disuguhkan di umumnya restoran.

Bila umumnya sajian restoran terdiri dari nasi, lauk hingga beragam makanan penutup, tidak demikian dengan suguhan restoran milik Afrina Yosi tersebut. “Di Cantik Klinik yang disuguhkan adalan makanan bernutrisi,” ujarnya melanjutkan, penyajiannya juga simpel sebab makanan nutrisi tersebut sudah dalam bentuk kemasan. Menggunakan blender, makanan nutrisi siap disajikan.

Semula Yosi bingung menjual produk bernutrisi sebuah perusahaan. Sejurus kemudian, ia berputar akal mencari cara mendongkrak penjualannya. “Bila untuk makan yang belum tentu sehat di restoran lainnya, siapa pun rela membuang uangnya.  Apalagi untuk makanan sehat seperti ini saya pikir pasti lebih diutamakan siapa pun juga,” terang Yosi berargumen tentang peluang bagus usahanya.

Menurutnya, seperti halnya makan di restoran, makanan dari produk bernutrisinya itu juga bisa membuat kenyang bagi yang menyantapnya.  “Bukan hanya untuk sarapan pagi, makanan bernutrisi juga bisa untuk makan siang atau malam,” terangnya. Lebih lagi, kandungan nutrisi seperti vitamin dan sebagainya dalam sarapannya diklaim mampu menjaga kesehatan, sekaligus menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.

Di outletnya tersebut, ia juga memberikan layanan konsultasi dan periksa kesehatan gratis bagi pelanggannya. Dari itu ia bisa mengarahkan pelangganya memilih jenis sarapan nutrisi yang cocok. Itulah yang menyebabkan, usaha yang belum lama ia dirikan itu mulai menyedot pengunjung di kota Bengkulu. “Setiap hari sedikitnya 30 orang pengunjung mampir ke outlet Cantik Klinik,” lanjutnya.

Tak cukup dengan itu, Yosi juga melancarkan promosi gencar. “Memang di Bengkulu sendiri sarapan nutrisi ini masih belum dikenal luas makanya saya terus melakukan edukasi,” imbuhnya. Usahanya berbuah hasil. Telepon outletnya terus berdering dari pelanggan yang ingin mencoba sarapan bernutrisinya. Umumnya dari pelanggan perkantoran di kota itu.

Menjawab kebutuhan itu, Yosi akhirnya memberikan layanan delivery order untuk setiap pemesanan dari perkantoran. Karena sarapan nutrisinya dalam bentuk kemasan, pelanggan juga bisa memblender sendiri sarapannya. “Sangat simpel, orang yang tak sekolah pun bisa melakukannya,” begitu Yosi menjelaskan betapa gampangnya mengolah sarapan itu sebelum disantap.

Karena masih awal, penjualan yang ditorehnya dalam satu bulan bisa mencapai Rp45 juta. “Bersih saya bisa dapatkan sebesar Rp10 juta saban bulan,” lanjut Yosi. Namun demikian, tak seperti usaha restoran, usahanya itu bisa dibilang low budget. Apa pasal? Karena nutrisi merupakan produk instan, ia hanya menyiapkan blender dan gelas untuk kemudian disuguhkan kepada pelanggannya.

Karyawannya umumnya adalah sales.Fee yang didapatkannya dipatok sebesar Rp1000 untuk penjualan satu gelas makanan nutrisi tersebut. “Kalau mereka berhasil menjual 50 gelas saja dalam satu hari, berarti mereka sudah bisa mendapatkan fee sebesar Rp 50 ribu,” katanya. Hasil yang luar biasa besar  itu setidaknya menjawab misinya berwirausaha agar besar bersama karyawannya.

Menurutnya, peluang yang belum digarapnya di kota Bengkulu masih sangat besar. “Saya belum punya pesaing di kota Bengkulu yang bermain restoran makanan bernutrisi seperti saya,” katanya. Hanya saja, proses edukasi yang dia berikan belum usai. Masih banyak orang yang belum mengenal keunggulan sarapan nutrisinya.

“Saya optimis, bila semuanya sudah benar-benar merasakan manfaat dari sarapan nutrisi ini, maka jangan heran bila baik sarapan pagi, makan siang atau malam orang pelan-pelan mengonsumsi sarapan nutrisi,” katanya. Sebagai contoh, berat badan seorang pelanggannya bisa turun drastis bahkan menjadi ideal setelah mengonsumsi nutrisinya pagi, siang dan malam. Hal serupa diyakininya akan terjadi pada pelanggannya yang lain.

Menurut Yosi, persaingan dalam usaha memang penting untuk meningkatkan kualitas, tetapi selagi masih ada cara yang lain untuk menghidari persaingan itu sendiri  kenapa tak digunakan. “Seperti saya membuat restoran tetapi sebenarnya bukan seperti restoran yang umumnya,” katanya.Tetapi dengan konsep tersebut, kendati menggunakan produk orang lain, ia sudah berhasil membuat pasar sekaligus meraup laba darinya.

Tags

Share this on:

Related Post