Cara Menyimpan ASI Perah Yang Baik

Image Source: modo.co.id
width=570
Image Source: modo.co.id

Dengan kandungan gizinya yang lengkap dan seimbang, ASI menjadi sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Disamping itu, ASI juga memiliki kandungan antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Melihat besarnya manfaat ASI, karena itu pemberian ASI pada bayi hingga usia 6 bulan, atau dikenal dengan ASI ekslusif sangat disarankan karena dapat menjaga kekebalan tubuh bayi sehingga tidak mudah sakit. Efek psikologis menyusui juga dapat mempererat hubungan ibu dan bayinya. ASI ekslusif juga membantu pemulihan ibu setelah melahirkan. Namun, bagi ibu yang bekerja, memberikan ASI ekslusif memang memiliki beberapa kendala, diantaranya karena kesibukan bekerja yang tidak memungkinkannya untuk selalu menyusui bayinya. Berkaitan dengan hal ini, ASI perah bisa menjadi solusi yang tepat. Ibu bisa memerah ASI dan menyimpannya dengan baik agar manfaatnya tidak berkurang. ASIP atau ASI perah merupakan ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan pada bayi. Cara ini efektif bagi ibu menyusui yang memiliki kesibukan diluar rumah. Terus bagaimana cara menyimpan ASI perah yang baik?

Tidak sedikit ibu yang khawatir menyimpan ASI perah karena akan merubah gizi dalam ASI yang disimpan tersebut. Disamping itu, ASI yang terlalu lama disimpan juga dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan bayi. Oleh karena itu, penyimpanan ASI perah yang baik dan benar harus diketahui oleh ibu, sehingga bayi ibu tidak akan kekurangan nutrisi ASI. Pada ulasan kali ini, ibuhamil.info akan memberikan cara menyimpan ASI perah yang baik, simak ya bunda.

  1. Sebelum memerah ASI pastikan ibu dalam keadaan bersih. Hal ini dilakukan agar tidak ada virus atau bakteri yang masuk dalam ASI perah mengingat kekebalan tubuh bayi yang masih belum sempurna.
  2. Cara menyimpan ASI perah yang baik selanjutnya adalah dengan menyediakan wadah penyimpanan ASIP yang bersih, misalnya botol kaca atau wadah plastik yang tertutup rapat, ibu bisa memilih bahan plastik yang aman dari bisphenol A (BPA). Setelah selesai digunakan, cuci dengan air panas dan sabun, lalu keringkan.
  3. Selanjutya cara menyimpan ASI perah yang baik dengan cara memberi label tanggal pada ASI perah dan tidak mencampur ASI yang telah dibekukan dengan ASI baru. Saat akan memberikan ASI perah, jang mengocoknya karena akan merusak komposisi ASI perah. Memerah ASI Manual dan Pompa Perah
  4. Memerah ASI bisa dilakukan menggunakan tangan (manual) atau menggunakan alat bantu (pompa ASI). Namun banyak ibu yang lebih memilih menggunakan tangan karena memerah menggunakan pompa dianggapp kurang nyaman dan tidak aman ketika memerah ASI. Sentuhan langsung dari kulit ke kulit juga memberikan reflek yang lebih baik dibanding saat memerah ASI menggunakan pompa.
  5. Ibu bisa memilih wadah atau botol penyimpanan yang mampu menampung ASI untuk kebutuhan bayi sekali minum, misalnya ukuran 125 ml.
  6. ASI perah yang disimpan dalam suhu kamar disarankan tidak lebih dari 3-4 jam, dan ASI yang akan diberikan kurang dari 6 jam tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin.
  7. Sebaiknya ASI untuk 24 Jam atau lebih disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius, namun jangan sampai beku agar menjaga kandungan gizi dalam ASI.
  8. Untuk ASI yang akan digunakan dalam waktu 1 minggu, maka harus didinginkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI perah yang dibekukan mampu bertahan hingga 3-6 bulan.
  9. Cara menyimpan ASI perah yang baik selanjutnya adalah ASI yang disimpan dalam lemari pendingin, sebisa mungkin diletakan di bagian tengah maupun di freezer karena tempratur yang lebih konstan dan lebih dingin. Jangan letakan ASI perah pada bagian yang menempel pada pintu lemari pendingin karena memiliki temperatur yang berubah-ubah.
  10. Berikutnya cara menyimpan ASI perah yang baik adalah Saat menyimpan ASI dalam wadah atau botol, jangan diisi penuh, usahakan seperempat bagiannya kosong.
  11. ASI yang disimpan lebih dari 6 bulan akan kehilangan senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Hal inilah yang membuat ASI dapat membahayakan kesehatan bayi apabila disimpan lebih dari 6 bulan.

Demikian bunda tips cara menyimpan ASI perah yang baik. Semoga bisa menjadi alternatif cara memberikan ASI untuk dedek bayi ditengah kesibukkan bunda. Sesibuk apapun bunda, kebutuhan ASI bayi tetap harus diperhatikan karena akan menunjang kesehatan dan perkembangan bayi.

Tags

Share this on:

Related Post