
Rupiah memang terus mengalami inflasi dari waktu ke waktu. Semakin hari, daya beli masyarakat semakin tinggi dan perputaran uang rupanya terus mengalami kenaikan. Pada dasarnya, inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang dasar secara umum sehingga mengecilkan nilai mata uang. misalnya dahulu harga beras perkilonya hanya 5 ribu rupiah dan sekarang menjadi 10 ribu rupiah karena satu atau dua faktor. Disini terlihat betapa uang 5 ribu zaman dahulu lebih berharga daripada sekarang.
Penyebab Inflasi
Ada dua hal yang menyebabkan harga barang semakin tinggi, yaitu tingginya permintaan dan rendahnya penawaran. Tingginya permintaan dapat terjadi ketika keuangan di masyarakat meningkat sehingga kebutuhan pokoknyapun juga meningkat. Misalnya saja di suatu daerah yang dulunya hanya mengandalkan sistem pertanian dengan cara tradisional dimasuki pengusaha asing. Pengusaha tersebut kemudian mendirikan pabrik penggiling padi yang cukup lancar. Banyak masyarakat yang bekerja disana dengan upah relatif lebih tinggi ketimbang sebelumnya. Tentu kebutuhan para karyawan ini akan semakin banyak. Bila sebelumnya cukup dengan naik sepeda, sekarang harus naik sepeda motor. Akhirnya harga sepeda motor meningkat akibat tingginya permintaan.
Faktor kedua adalah rendahnya produksi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya saja kebijakan pemerintah untuk mengurangi pasokan BBM bersubsidi saat ini menyebabkan sejumlah kendaraan harus mengantri. Banyak kendaraan yang kesulitan mendapatkan bahan baku sehingga proses distribusi terhambat. Akibatnya barang-barang yang ada di pasar dijual dengan harga tinggi.
Turunnya penawaran suatu produk tentu disebabkan oleh faktor yang mendasari. Apalagi bila kenaikan barang terjadi di semua produk, berarti faktor tersebut memang menyangkut jasad hidup banyak orang. Misalnya kenaikan bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan pajak.
Dampak Inflasi
Perbankan di suatu negara berperan menekan laju inflasi agar tidak begitu melambung. Mengapa? Inflasi ringan, yaitu kurang dari 10% akan meningkatkan gairah hidup masyarakat. Mereka akan meningkatkan investasi bekerja giat, menabung, dan sebagainya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tapi bila inflasinya terlalu besar, justru masyarakat enggan untuk membelanjakan uangnya dan melakukan penghematan besar-besaran. Bekerjapun akhirnya malas karena keadaan semakin tidak memungkinkan.
Inflasi besar-besaran di suatu negara dapat terjadi ketika negara itu dilanda konflik. Misalnya saja kredit macet di seluruh sektor, ada peperangan, keadaan politik yang panas, dan sebagainya. Bila tidak ada situasi genting, inflasi sebenarnya masih dapat ditekan dengan berbagai metode.
Strategi
Agar anda tidak tergerus oleh inflasi, maka ada langkah cerdik yang harus dilakukan. Bila di suatu negara kerap terjadi inflasi mata uang, maka anda harus melakukan investasi dalam bentuk lain, misalnya barang kekayaan. Pertama, tabungan dapat berupa emas atau berlian yang harganya pasti mengikuti nilai mata uang, kedua tanah, dan kemudian peternakan.