Setelah mengalami keguguran, wanita disarankan untuk melakukan prosedur kuret. Hal ini perlu dilakukan agar rahim kembali bersih pasca keguguran keguguran. Setelah rahim kembali pulih, maka rahim siap dihuni oleh janin baru. Prosedur kuret merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperlancar program kehamilan setelah keguguran. Selain memulihkan rahim, memulihkan kondisi jiwa dan fisik juga perlu dilakukan. Pemulihan kondisi jiwa bisa dilakukan dengan meminta bantuan kepada keluarga atau berkonsultasi kepada psikiater untuk melupakan trauma keguguran. Sedangkan pemulihan fisik, disarankan agar si Ibu banyak beristirahat dan mengkonsumsi makanan-makanan bergizi tinggi. Meski begitu, ada beberapa makanan yang harus dihindari pasca keguguran.

Berikut jenis makanan yang harus dihindari pasca keguguran :
1. Kopi
Baik pada masa kehamilan, setelah melahirkan, atau bahkan pasca keguguran, kopi tidak baik untuk dikonsumsi. Kandungan kafeinnya yang tinggi pada kopi tidak baik bagi rahim.
2. Makanan cepat saji
Selain dikenal sebagai makanan tinggi kalori, makanan cepat saji juga sering disebut sebagai makanan depresi. Karena jika dikonsumsi secara berlebihan, secara tidak langsung makanan-makanan seperti burger dan pizza juga bisa membuat depresi, sehingga bagi wanita dalam masa pemulihan pasca keguguran, hal ini tidak baik bagi kondisi jiwanya.
3. Makanan olahan/kalengan
Saat pemulihan pasca keguguran, hindari makanan-makanan seperti makanan kalengan atau olahan. Jenis makanan tersebut adalah salah satu makanan yang harus dihindari pasca keguguran. Kandungan pengawetnya yang tinggi bisa berbahaya bagi kesehatan.
4. Junk food
Junk food sama-sama tidak baiknya dengan makanan cepat saji. Minus gizi dan bisa meyebabkan masalah kesehatan bagi tubuh, mulai dari obesitas yang bisa menyebabkan penyakit tubuh lainnya. Junk food juga tidak memenuhi nutrisi yang dibuthkan oleh tubuh sehingga memperlambat penyembuhan pasca keguguran.
5. Makanan tinggi karbohidrat
Bagi kondisi tubuh yang masih lemah pasca keguguran, ada baiknya untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat. Untuk mendapatkan sumber energi, lebih baik pilih makanan tinggi protein seperti telur, selain kalori yang tidak terlalu tinggi, telur juga mengandung vitamin dan lemak yang baik bagi tubuh.