Meluruskan Paradigma Sebutan Anak Cerdas

Anak cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Saat didunia mereka menjadi permata hati yang melipur segala lara dan nanti diakhirat kelak mereka adalah teman yang menyenangkan didalam syurga. Jika anda berminat memiliki anak yang seperti ini, pastikan setidaknya anda telah mengawalinya dengan paradigma yang benar tentang anak cerdas.

class=wp-image-3055/

Dalam beberapa kasus dewasa ini masih banyak orang tua dan guru yang salah kaprah tentang apa itu yang disebut anak cerdas. Kasus yang terjadi biasanya ketika orang tua menerima hasil laporan belajar putra dan putrinya disekolah. Ketika putra/ putri mereka mendapatkan peringkat yang bagus, orang tua akan merasa senang bukan kepalang tapi ketika putra/ putrinya tidak mendapatkan nilai sesuai yang diharapkan maka orang tua tersebut akan merasa kecewa bahkan muncul perasaan sedih.

Fenomena semacam ini marak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua akan merasa bangga jika anak berhasil meraih peringkat dan bersedih, bahkan malu jika anak memiliki nilai dibawah rata-rata. Seolah-olah ranking dan nilai anak di raport adalah cerminan masa depan anak. Demikian pentingkah arti ranking bagi orangtua dalam mengukur kecerdasan anak? Apa sebenarnya makna kecerdasan? Mungkinkah orangtua dan guru mencetak anak cerdas dunia akhirat sekaligus?

Pakar pendidikan menyebutkan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan mengolah sehingga dapat mengerti perbedaan, membuat daftar prioritas, menyelesaikan masalah, membentuk jaringan, mengasosiasikan dan memiliki daya ingat yang kuat, serta memiliki kemampuan untuk percaya, berpegang pada prinsip dan banyak lagi kemampuan yang lain. 

Tags

Share this on:

Related Post