Penyakit kanker merupakan penyakit yang berbahaya dan belum bisa diobati. Hingga sekarang belum ditemukan obat kanker yang benar-benar dapat mengatasi penyakit ini. Gejala kanker juga sering disepelekan. Gejala kanker seperti luka yang tidak sembuh-sembuh, pendarahan atau mimisan yang tidak berhenti, gangguan pencernaan, perubahan tahi lalat, benjolan payudara, dan perubahan kebiasaan buang air besar yang hanya dianggap sebagai penyakit biasa.
Pada perkembangannya para peneliti berhasil menemukan teknologi nano. Mereka menciptakan sebuah robot kecil berukuran 70 nanometer yang berfungsi untuk membunuh sel kanker. Robot kecil ini bernama nanobots, dibuat menggunakan dua polimer dan satu protein yang dapat menempel pada sel kanker. Teknologi ini dapat menonaktifkan produksi protein sel kanker. Setelah itu sel kanker akan kehabisan makanan dan mati. Nanobots akan menyerang sel kanker dari kiri, kanan, depan dan belakang.
Alat ini akan menghentikan serta membunuh tumor. Nanobots diciptakan seukuran dengan bakteri dan virus sehingga dapat masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar. Selama ini obat kanker dianggap kurang efektif. Beberapa pengobatan kanker yang ada saat ini yaitu kemoterapi, pembedahan, pengobatan dengan terapi kombinasi, dan terapi penyinaran. Pengobatan tersebut memiliki berbagai efek samping. Kemoterapi tidak hanya membunuh sel yang ditargetkan tetapi juga sel yang non target dan berfungsi bagi tubuh.
Pembedahan adalah pengobatan yang paling tua dan biasanya berhasil pada stadium dini. Pembedahan tidak dapat dilakukan pada organ yang rawan seperti batang otak dan hasilnya belum tentu efektif. Setelah pembedahan seringkali sel kanker yang tidak terangkat kembali aktif dan tumbuh menjadi tumor. Terapi biasanya menyebabakan pasien menjadi mual dan muntah, terjadi penurunan sel darah putih dan mengalami peradangan. Teknologi nano diharapkan dapat menyembuhkan pasien tanpa efek samping.
Nanobots dirancang untuk mengenali target dan hanya menyerang target yang ditentukan. Nanobots juga bisa mendeteksi letak sel-sel kanker dan menghancurkannya. Ini jelas lebih efektif dibanding pembedahan yang terkadang belum bisa mengangkat sel kanker pada tempat yang rawan seperti batang otak, atau tingkat partikel. Dokter hanya menyuntikkan sejumlah nanobots ke dalam tubuh dan membiarkan nanobots mendeteksi sel–sel kanker dan membunuhnya.
Pasien pun akan sembuh sepenuhnya. Nanobost yang disuntikan dalam aliran darah akan mengapung melalui sistem peredaran darah. Mereka lalu akan mencari sel sel kanker. Teknologi nano juga dapat mendeteksi gejala kanker. Mereka dapat membunuh sel kanker sebelum sel kanker menyebar. Mendeteksi gejala kanker sejak dini akan meperkecil jumlah korban akibat penyakit kanker.
Kini teknologi nano masih dikembangkan dan diuji coba oleh para ilmuwan. Keterbatasan teknologi nano ini adalah penggunaanya memakan proses yang lama, dan tidak instan, teknologi ini sangat mahal dan tersedia dari perusahaan besar yang terbatas. Selama nanobots belum tersedia untuk semua pasien, makan obat kanker yang tersedia tetap menjadi solusi.