Seperti influensa, sakit radang tenggorokan merupakan penyakit yang banyak terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan mulut atau karena serangan bakteri, baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak.
Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan radang tenggorokan adalah neisseria gonorrhe, mycoplasma pneumoniae, dan streptococcus aureus. Penyakit ini memiliki gejala demam, rasa sakit saat menelan, dan terkadang disertai sakit kepala.
Sakit radang tenggorokan yang berlangsung selama beberapa hari digolongkan sebagai akut sementara sakit yang berlangsung lebih dari 3 minggu digolongkan sebagai kronis.
Pada kondisi tertentu sakit radang tenggorokan dapat berakibat suara yang serak atau bahkan hilang. Untuk mengatasi radang tenggorokan, penderita dapat mengkonsumsi beberapa jenis obat, antara lain antibiotik, antipiretik, analgesik, dequalinium chloride dan vitamin.
Penggunaan antibiotik pada penderita sakit radang tenggorokan bertujuan untuk menghentikan terjadinya infeksi dengan cara melemahkan bakteri dan kemudian membunuhnya. Antibiotik merupakan obat yang khusus dipergunakan untuk membunuh beberapa jenis bakteri, maka terkadang obat ini disebut juga dengan antibakteria. Jenis antibiotik oral yang efektif digunakan untuk penyakit ini adalah penicillin, cefadroxil dan amoxicillin.
Ada pula antibiotik yang berupa tablet hisap. Jenis obat ini biasanya merupakan obat yang penggunaannya harus dihisap sehingga terjadi kontak langsung antara daerah yang terinfeksi dengan obat. Contoh kandungannya berupa gramicin dan fradiomicin sulfate. Tetapi penggunaan obat ini hanya dapat dilakukan selama beberapa hari saja, jika melewati masa itu dan penyakit tidak juga membaik maka pemeriksaan labih lanjut harus dilakukan.
Antipiretik merupakan anti demam, sehingga efektif digunakan untuk mengatasi demam yang sering menyertai sakit radang tenggorokan. Obat ini merangsang hipotalamus otak untuk menurunkan suhu tubuh, hasilnya demam kan berkurang. Jenis obat ini telah banyak dijual bebas di pasaran, seperti ibuprofen dan aspirin.
Obat analgesik adalah obat penghilang rasa nyeri, seperti rasa nyeri saat menelan pada penderita sakit radang tenggorokan contohnya paracetamol. Obat ini bekerja sengan merangsang syaraf pusat yang berada di otak untuk meningkatkan ambang rasa nyeri, sehingga tubuh tidak lagi merasa sakit atau setidaknya dapat berkurang.
Dequalinium chloride adalah zat aktif yang efektif membunuh bakteri penyebab infeksi pada permukaan kulit dan membran, maka ia bekerja sebagai obat anti infeksi. Obat radang tenggorokan ini berupa tablet hisap yang bekerja secara lokal pada bagian yang terinfeksi saja, maka penggunaannya sering dikombinasikan dengan obat analgesik dan antipiretik. Selain itu obat ini efektif mengatasi bakteri yang kebal terhadap obat antibiotik.
Mengkonsumsi vitamin yang cukup dapat meringankan gejala sakit radang tenggorokan, terutama vitamin C. Vitamin sudah dikenal secara luas dapat meningkatkan daya tahan tubuh, maka mengkonsumsinya membuat tubuh dapat bertahan dari penyakit ini agar tidak berlanjut menjadi kondisi yang lebih buruk.
Pada kondisi tertentu keluhan radang tenggorokan dapat berlangsung dalam waktu yang lama hingga berminggu-minggu dan menjai kronis. Dalam keadaan ini pemeriksaan medis secara lebih dalam perlu diberikan pada penderita, karena penyebab radang tenggorokan dapat pula berasal dari penyakit infeksi yang lebih parah misalnya sifilis dan HIV AIDS.