Perawatan Gigi Bayi dan Anak

Pertumbuhan gigi pada bayi pada umumnya dimulai ketika bayi berusia sekitar delapan atau sembilan bulan. Namun bisa juga lebih cepat atau lebih lambat bahkan ada sebagian bayi yang sudah memiliki gigi sejak lahir. Hal ini dapat disebabkan karena asupan kalsium yang dikonsumsi ibu sejak hamil ataupun kandungan kalsium dari air susu ibu. Untuk perawatan gigi bayi dilakukan sedini mungkin, bahkan sebelum gigi itu mulai tumbuh. Setelah bayi menyusu pada ibunya biasanya akan meninggalkan bekas susu yang menempel pada lidah, gusi, dan langit-langit.

width=1000

Bekas susu ini sebaiknya dibersihkan dengan cara mengusapnya pelan-pelan dengan handuk atau kain yang bersih dan lembut. Kemudian jika perlu bayi diberi minum air putih untuk membersihkan sisa-sisanya supaya kuman-kuman tidak berkembang biak dengan cepat dalam mulut bayi. Perawatan gigi bayi mungkin lebih mudah daripada perawatan gigi anak yang sudah agak besar, karena bayi belum bisa untuk menolak ketika dibersihkan mulut dan giginya. Demikian juga jika gigi bayi sudah mulai tumbuh satu persatu, orang tua harus rajin-rajin membersihkannya dengan cara yang sama.

Melakukan perawatan gigi anak dilakukan bersama-sama antara anak dan orang tua. Anak harus sudah dibiasakan menggosok gigi sejak kecil minimal dua kali sehari. Mungkin tidak semudah teorinya, ada anak yang benar-benar tidak mau dibersihkan giginya. Namun orang tua harus terus memotivasi anak agar mau membersihkan giginya dengan teratur. Supaya anak bersemangat, maka anak dibelikan sikat gigi sesuai dengan ukurannya dengan warna dan bentuk yang disukainya beserta pasta gigi anak dengan rasa pilihannya. Jika perlu beri sedikit ancaman, misalnya kalau tidak mau menggosok gigi maka bisa menyebabkan sakit gigi dan harus ke dokter gigi.

Biasanya anak tidak mau diajak ke dokter gigi karena takut. Untuk menghilangkan pikiran yang menyeramkan tentang dokter gigi sebaiknya anak sering diajak ke dokter gigi ketika gigi sehat. Jadi anak akan tahu bahwa ke dokter gigi tidak hanya ketika sakit gigi saja. Anak jangan dibiasakan sering makan makanan yang terlalu manis seperti permen, coklat, dan sebagainya. Atau beritahukan pada anak, setelah makan permen atau coklat harus menggosok gigi supaya gigi tidak rusak.

Share this on:

Related Post