Di mana pun tabulampot berada tidak akan terlepas dari gangguan hama dan penyakit.. Untuk melindunginya, diperlukan upaya perlindungan yang cepat dan tepat. Perlindungan terlambat bisa menimbulkan kerusakan hebat. Patogen tabulampot banyak macamnya. Yang sering terlihat merusak antara lain kutu daun, serangga perusak dan penular virus, cendawan, bakteri, dan kanker. Ancaman itu perlu ditanggulangi secara terpadu agar aman bagi lingkungan hidup. Semua patogen tersebut, pada prinsipnya bisa dikendalikan dengan pestisida. Namun penggunaan pestisida sintetis sering meninggalkan residu kuat pada hasil panen. Karena bahan aktif residu masih kuat dan sukar terurai, pengaruhnya bisa merusak lingkungan hidup. Residu itu bisa membahayakan kesehatan dan mengendap dalam jaringan tubuh kalau ikut termakan.

Penggunaan pestisida alami relatif lebih aman dibandingkan pestisida sintetis, karena bahan dasarnya adalah bahan natural dari alam, baik yang berasal dari tumbuhan (organik) maupun yang nontumbuhan (non organik). Biasanya bahan dasar natural sifatnya cepat terurai di alam setelah pemakaian. Residunya mudah hilang, tidak mencemari lingkungan, dan aman bagi ternak peliharaan.
Tumbuhan sumber insektisida
Menurut para ahli botani, lebih dari 2.400 spesies tumbuhan yang termasuk dalam 235 famili dilaporkan mengandung pestisida. Secara luas pestisida berarti suatu zat yang bersifat racun, berfungsi menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakan makhluk hidup. Pestisida dari bahan tumbuh-tumbuhan disebut pestisida nabati. Fungsi pestisida alami terutama sebagai pengendali patogen bukan pembasmi patogen. Kandungan bioaktif pestisida nabati kurang kuat sehingga daya bunuhnya lemah. Berikut ini beberapa jenis tanaman sumber pestisida alami.
Bunga Piretrum
Tanaman ini berupa semak setinggi 20-70 cm. Yang berkhasiat sebagai pestisida adalah bonggol bunganya. Bonggol bunga piretrum mengandung komponen bioaktif piretrin. Kadar tertinggi diperoleh pada bunga yang masak maksimal. Sebelum dan sesudah bunga masak maksimal, kadar piretrinnya rendah. Piretrin tergolong racun saraf terhadap serangga. Daya kerjanya cepat, sangat efektif menimbulkan gejala kelumpuhan pada serangga sasaran. Tapi tidak berbahay bagi mamalia dan manusia. Bunga piretrum dipanen berikut tangkainya. Setelah dikeringkan, bisa digiling menjadi tepung. Tepung piretrin yang telah dilarutkan air (1:10) memiliki daya racun kuat terhadap insekta. Larutan ini mampu melumpuhkan berbagai jenis serangga seperti Diptera (lalat0lalatan), Lepidoptera (ulat ngengat, kupu-kupu), Coleoptera (kumbang), dan Aphids (kutu daun). Hasil larutan harus segera digunakan, tidak bisa disimpan lama.