Penduduk di Desa Gurung ini terkenal sangat berani. Bagaimana tidak, mereka tidak segan bertaruh nyawa untuk dapatkan madu yang dikenal sangat memabukkan. Wah, aksi penduduk desa ini tentu saja menjadi sebuah hal yang sangat menarik untuk dibahas, bukan? Terletak di pegunungan Himalaya, Desa Gurung yang dihuni oleh para pembangkang Maoisme ini sangat sulit untuk dijangkau. Jika Anda tertarik kesini, Anda harus siapkan fisik yang kuat karena perjalanan tidak akan mudah.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka biasa bercocok tanam. Selain itu, para warga desa ini pun biasa mengambil madu yang ada di tebing lalu mereka jual ke warga desa sekitar. Tapi, ada yang berbeda dari madu yang diambil dan cara mengambilnya. Madu tersebut dikenal dengan madu yang memabukkan yang cara pengambilannya cukup ekstrim yaitu di tebing tinggi.
Bicara soal madunya itu sendiri, madu yang diambil penduduk Desa Gurung berbeda dengan madu biasa. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan alkohol di dalamnya sehingga sangat memabukkan. Mengonsumsi madu ini lebih dari satu sendok teh saja, Anda bisa langsung mabuk, jantung berdebar, halusinasi bahkan bisa berakhir dalam keadaan fatal. Madu tersebut mengandung alkohol sebab lebah menghisap nektar bunga tertentu yang hanya hidup di pegunungan, salah satunya pegunungan Himalaya.
Hidup di daerah pegunungan yang bertebing, hal ini mungkin saja membuat banyak warganya tidak takut dengan ketinggian. Salah satu hal yang sering dilakukan adalah mengambil sarang lebah yang ada di tebing-tebing nan tinggi. Bagi Anda yang takut akan ketinggian, tentu saja memanjat tebing ini akan membuat Anda pusing. Belum lagi masalah keamanan yang disediakan. Hanya ada tangga yang terbuat dari tali untuk memanjat agar sampai ke sarang lebah.
Bukan hanya itu saja, pakaian yang dikenakan pun sangat berbeda jika kita lihat dari orang yang akan memanen madu pada umumnya. Jika biasanya kira lihat pemanen madu mengenakan pakaian khusus agar mereka tidak tersengat lebah, di desa tersebut para pemanen madu hanya mengenakan kaos dan celana pendek. Padahal lebah yang hidup di tebing tersebut sebesar 2,5 cm. Tidak bisa dibayangkan jika tersengat lebahnya.
Hal unik lain yang dilakukan sebelum melakukan pemanjatan tebing untuk dapatkan madu tersebut adalah dengan melakukan ritual Pujah dengan mengorbankan hewan misalnya ayam. Ritual tersebut bertujuan agar semua pemanjat akan terlindungi dari mara bahaya karena memanjat tebing tinggi tanpa ada pengamanan lengkap sangatlah berbahaya. Bahkan tak jarang ada pemanjat yang tewas karena terjatuh dari tebing yang kemudian nama mereka ditulis di tebing tersebut untuk mengenangnya. Hingga saat ini, rutinitas yang membahayakan nyawa untuk dapatkan madu yang memabukkan ini masih dilakukan.